4 Kendala dalam Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013

[lihat.co.id] - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun ini menuai banyak masalah. Mulai dari proses percetakan hingga pendistribusian. Serangkaian persoalan itu menyebabkan 11 daerah tidak bisa menyelenggarakan ujian tepat waktu, 15 April 2013. Bahkan belakangan, pelaksanaan ujian juga terganggu lantaran soal ujian kurang.

Kemarin, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berdalih, penundaan terjadi akibat permasalahan teknis yang dialami PT Ghalia Printing Indonesia selaku perusahaan percetakan soal UN untuk 11 provinsi di wilayah Indonesia Tengah.

"Jadi kan setelah soal-soal selesai dicetak kemudian dimasukkan ke dalam amplop.
 Kemudian nanti akan dimasukkan ke dalam kardus kemudian dikirim. 
Nah hal ini yang jadi kendala," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh saat jumpa pers di Gedung A Kemendikbud, Sudirman, Jakarta Pusat.

Sementara itu, di lokasi sama, Direktur PT Ghalia Printing Indonesia, Hamzah Lukman, meminta maaf atas keterlambatan itu. Menurut dia, Ghalia sering mendapat tender dari pemerintah. 
Namun kali ini ada kesalahan perhitungan percetakan.

Apapun alasannya, agaknya pelaksanaan UN tahun ini bisa dibilang tidak sukses.
Berikut:4 Kendala dalam Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013 Seperti dilansir dari:merdeka
1. Percetakan salah perhitungan
[lihat.co.id] - Sebanyak 11 daerah terpaksa tidak bisa mengikuti ujian secara serentak Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, penyebabnya karena satu dari enam perusahaan percetakan yang mencetak soal-soal ujian belum menyelesaikan pekerjaan. 
Perusahaan itu PT Ghalia Indonesia Printing.
Direktur PT Ghalia, Hamzah Lukman mengakui masalah itu.
 Menurut dia, perusahaan kewalahan karena dan salah perhitungan. Soal-soal sudah selesai dicetak, tetapi perusahaan terlambat memasukkan soal ke kotak yang akan didistribusikan.� 

2. Ditribusi tidak merata
[lihat.co.id] - Ujian nasional seharusnya dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Namun tahun ini hal itu tidak bisa dilakukan karena masalah teknis pada perusahaan percetakan. 
Karena satu dari enam perusahaan percetakan yang mencetak soal UN belum memasukkan soal ke kotak, maka distribusi soal terlambat dikirim ke daerah-daerah.

Daerah-daerah itu di antaranya Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

3. Jadwal ujian mundur
[lihat.co.id] - Rentetan persoalan itu berujung pada penundaan pelaksanaan UN. Setidaknya siswa sekolah di 11 daerah wilayah Indonesia Timur, seharusnya melaksanakan ujian serentak pada hari ini, Senin, 15 April, terpaksa ditunda hingga Selasa besok, 16 April 2013.

Masalah ini tentu membingungkan siswa. Apalagi tidak semua siswa tahu ada penundaan jadwal ujian. Misalnya siswa di Palu, Sulawesi Tengah. Mereka tetap hadir ke sekolah tepat waktu meski UN tingkat SLTA diundur.

"Semua peserta UN sudah tiba di sekolah pukul 07.00WITA," kata Maryam, salah seorang siswa SMK Negeri 1 Palu, Senin (15/4).

Dikutip dari Antara, Maryam menjelaskan bahwa kebanyakan siswa tidak mengetahui bahwa UN diundur karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya.

4. Kekurangan soal
[lihat.co.id] - Kasus UN di Kota Pekanbaru ini lebih menyedihkan lagi. Bagaimana bisa, jumlah soal mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kurang. Apalagi, kekurangan itu baru diketahui pada saat pembagian soal di kelas.?

"Ada kekurangan lima sampul soal, diperkirakan satu sampul berisi 20 soal, berarti ada sekitar 100 soal yang kurang," kata Kepala Bidang Sekolah Menengah Atas pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, Abdul Jamal, kepada Antara di Pekanbaru, Senin (15/4).

Menurut Jamal, ternyata isi soal tidak sesuai dengan jumlah yang tertera dalam sampul. Untuk mengantisipasi kendala kekurangan soal yang cukup banyak itu, panitia terpaksa melakukan penggandaan.

"Kami terpaksa foto kopi soal karena tidak ada solusi lain, dan itu diperbolehkan sesuai dengan petunjuk dari perguruan tinggi yang mengawasi UN," katanya.
Load disqus comments

0 comments