5 Layanan Nonstop 24 Jam Ala Joko Widodo

[lihat.co.id] - Warga Jakarta dimanjakan layanan 24 jam yang digagas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). 
Fasilitas nonstop ini bisa dinikmati warga.

Jokowi dan Ahok bertekad membenahi carut marut permasalahan Ibukota. 
Mereka ingin selalu ada di tengah-tengah penderitaan warganya. 
 
Jokowi-Ahok bahkan siap dihubungi 24 jam oleh warga DKI.
Jokowi dan Ahok ingin jajarannya melayani warga dengan hati. 
 
Rakyat miskin Jakarta selalu menjadi prioritas gubernur dan wagub pilihan rakyat ini.
Berikut:5 Layanan Nonstop 24 Jam Ala Joko Widodo
seperti dilansir  dari news.detik


1. Busway
[lihat.co.id] - Bus TransJakarta segera beroperasi 24 jam nonstop per September 2013.
Bus TransJ ini beroperasi hingga malam hari pukul 23.00-05.00 WIB. 
Tarifnya masih sama Rp 3.500.

Pada larut malam, bus ini berhenti di halte-halte awal pemberangkatan, 
halte pertengahan nan ramai dan halte akhir.

Jokowi mengatakan ada 90 unit bus lama yang akan direkondisi untuk memenuhi kebutuhan armada pada malam hari tersebut. Saat ini, kata dia, ada 66 unit kendaraan yang sudah beroperasi.

2. Satpol PP
[lihat.co.id] - Jokowi menerjunkan Satpol PP selama 24 jam guna menjaga tempat-tempat umum yang rawan kriminalitas dan yang mulai berubah fungsi menjadi tempat muda-mudi bermesraan dan mabuk-mabukan.

"Jadi nanti ditempat itu kita tunggui Satpol PP 24 jam," ujar Jokowi usai meninjau Kali Ciliwung di wilayah Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan,

Jokowi mengatakan, tidak hanya KBT saja yang akan diawasi oleh Satpol PP, namun semua tempat-tempat umum di wilayah DKI Jakarta yang berpotensi dijadikan sebagai tempat 'mesum'.

"Tidak hanya di KBT saja. Monas juga, kemarin tidak bersih sekarang bersih. Jadi nanti kita tunggui Satpol PP. Pokoknya ditempat-tempat seperti itu Satpol jaga 24 jam. Satpol PP!," tegas Jokowi.

Seperti diberitakan, jalur sepeda di KBT kini menjadi tempat anak muda memadu kasih dan menenggak minuman keras, mabuk. Lokasi ini semakin menjadi favorit karena kurangnya pencahayaan. Ini jelas mengganggu karena dilakukan di tempat umum.


3. Lurah/Camat
[lihat.co.id] - Jokowi menggelontorkan dana untuk Kelurahan di DKI adalah Rp 2,5-3,5 miliar tiap tahun.
Ia meminta para lurah siaga 24 jam untuk melayani warga.

"Berkaitan dengan kelurahan dan kecamatan, yang pertama, ini masalah anggaran.
Bapak, Ibu semua, 2012 yang saya lihat anggaran di kelurahan tidak kecil, antara Rp 2,5 sampai Rp 3,5 miliar.
 
Ada juga anggaran yang bersifat penguatan kelurahan, operasional kantor, dan pembangunan wilayah. Semestinya bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan langsung di masyarakat, yang diinginkan masyarakat," kata Jokowi.

Hal itu disampaikan Jokowi di hadapan sekitar 320 jajaran lurah dan camat se-DKI di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (20/11/2012). Pertemuan itu dihadiri 267 lurah, 47 camat, 5 wali kota dan 1 bupati dari seluruh wilayah DKI Jakarta.

Mantan Wali Kota Solo ini menambahkan dengan anggaran sebesar itu, aksi-aksi birokrat ini nyata dan bisa dirasakan masyarakat. Bahkan Lurah dan jajarannya siaga 24 jam untuk warga DKI.

"Saya harapkan, berada di wilayah kerja 24 jam, saya tadi malam pukul 23.30 WIB di Palmerah,
cek banjir," tuturnya.
 

4. Konselor HIV/Aids
[lihat.co.id] - Tingkat penularan HIV/AIDS di Jakarta sudah sampai dalam taraf yang memprihatinkan. Ahok merasa perlu menyediakan pelayanan konseling soal HIV/AIDS 24 jam.

"Jadi kita diminta (wagub) siapkan konselor-konselor yang lebih pro dan mau volunteer yang dari hati mau bekerja selama 24 jam memberikan sosialisasi HIV AIDS," ujar Sekretaris Komisi Pemberantasan AIDS, Rohana, usai menemui Ahok di gedung Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (13/12/2012).

Menurutnya konselor-konselor yang berasal dari mahasiswa psikologi tersebut akan difungsikan untuk melakukan sosialisasi dan penyuluhan terhadap masyarakat yang ingin mengetahui dampak AIDS. Terlebih ibu-ibu penderita HIV yang anaknya tidak tertular.

"Misalkan terutama istri-istri yang kena HIV dan bayinya, 
layanan kesehatan ditingkatkan, berobat bisa lebih murah. 
 
Saat lagi galau dia bisa hubungi siapapun, jangan sampai ada perasaan bingung harus hubungi siapa. 
Nah itu kita mesti siapkan," 
urainya.

Sistem layanan koselor ini akan dilakukan oleh KPA sendiri dan akan disosialisasikan juga ke kelurahan, RT dan RW, sekolah dan perkumpulan masyarakat di seluruh Jakarta. 
 
Uji coba konselor tersebut pertama kali akan diadakan di daerah Jakarta Timur sebagai wilayah dengan penderita terbanyak di Jakarta.

"Akan ada di kelurahan,RT RW, Puskesmas dan perkumpulan. 
Dan akan kami mulai di Jakarta Timur sebagai wilayah yang terbanyak (penderitanya),
ujar perempuan berkerudung ini.

5. Rawat Inap
[lihat.co.id] - Jokowi mempunyai program puskesmas digratiskan dan rawat inap 24 jam. 
Kartu sehat dipergunakan apabila orang Jakarta sakit.

"Di rumah sakit kelas III harus diterima dan itu merupakan rujukan lewat puskesmas.
Jadi puskesmas itu yang harus diperkuat untuk menerima semua orang yang memiliki kartu sehat itu.
Kalau kelas III penuh, berarti pasiennya harus naik ke kelas II dan itu harus gratis," papar Ahok.

Hal ini disampaikan Ahok di ruang kerjanya, di lantai 2 Gedung Balai Kota, 
Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (17/10/2012).

Menurut dia, supaya puskesmas itu tidak penuh maka konsep dokter mengunjungi rumah-rumah itu harus dilakukan. 
 
"Jadi dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) itu harus diturunkan ke masyarakat," ujarnya.
"Di sini, Pak Gubernur ingin masyarakat tidak menghabiskan uang untuk menunggu jadi puskesmas harus dibangun dekat rumah, biar mereka bisa pulang ke rumah dan ini juga dipikirkan oleh Pak Gubernur, puskesmas harus rawat inap 24 jam.
 
Hal ini juga dapat menghemat biaya pengeluaran," lanjut Ahok.
Ahok mengatakan pihaknya sudah menandatangani MoU untuk mobil contoh yang akan keliling
 
sekolah-sekolah, khususnya SD untuk menambal gigi murid-murid yang rusak.
Kami ingin puskesmas di kecamatan dan kelurahan harus ada CCTV," kata dia.
Load disqus comments

0 comments