[lihat.co.id] - Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) punya cara tersendiri menjaring masukan dan keluhan warga Ibu Kota. Warga bisa menumpahkan unek-unek ke Ahok lewat alat andalannya.
Bagi Ahok, masukan dan pengawasan warga sangat berharga untuk memetakan dan mencari solusi permasalahan Jakarta. Suami Veronika Tan ini terbuka atas semua masukan dan kritikan dari warganya.
Masukan dan kritik tersebut segera ditindaklanjuti dan dicarikan jalan keluar oleh Ahok mengatasi segunung permasalahan pelik di Jakarta. Berikut: 5 Alat Andalan Ahok untuk Menampung Curhat Warga Jakarta Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari;news.detik
Bagi Ahok, masukan dan pengawasan warga sangat berharga untuk memetakan dan mencari solusi permasalahan Jakarta. Suami Veronika Tan ini terbuka atas semua masukan dan kritikan dari warganya.
Masukan dan kritik tersebut segera ditindaklanjuti dan dicarikan jalan keluar oleh Ahok mengatasi segunung permasalahan pelik di Jakarta. Berikut: 5 Alat Andalan Ahok untuk Menampung Curhat Warga Jakarta Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari;news.detik
1. Pusat Pengaduan
[lihat.co.id] - Pusat Pengaduan DKI Jakarta segera dilaunching pada 18 April mendatang.
Warga bisa menyampaikan keluh kesahnya seputar masalah Jakarta.
"Nanti tanggal 18 April, akan diresmikan pusat pengaduan DKI Jakarta," ujar Michael Victor Sianipar, asisten pribadi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (9/4/2013).
Dalam menangani aduan warga, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta nantinya akan berkoordinasi dengan lembaga lain. Nanti akan bekerja sama dengan Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pembangunan (UKP4)," jelas Mike.
"Nanti tanggal 18 April, akan diresmikan pusat pengaduan DKI Jakarta," ujar Michael Victor Sianipar, asisten pribadi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (9/4/2013).
Dalam menangani aduan warga, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta nantinya akan berkoordinasi dengan lembaga lain. Nanti akan bekerja sama dengan Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pembangunan (UKP4)," jelas Mike.
2. 11 BlackBerry
[lihat.co.id] - Ahok menyiapkan 11 smartphone BlackBerry untuk memudahkan warga Jakarta memberi masukan ataupun menyampaikan keluhan. Keluhan disampaikan baik melalui surat elektronik (e-mail), SMS, atau pesan BBM (BlackBerry Messenger).
"Para mahasiswi yang bekerja menyortirnya menggunakan 'software' khusus, yang memproses mana pesan yang ada hubungannya dengan DKI, mana yang bukan," kata Michael Victor Sianipar, asisten pribadi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat,
"Para mahasiswi yang bekerja menyortirnya menggunakan 'software' khusus, yang memproses mana pesan yang ada hubungannya dengan DKI, mana yang bukan," kata Michael Victor Sianipar, asisten pribadi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat,
Basuki pernah mengatakan dirinya memang bertugas untuk menampung aduan warga. Keluhan itu nantinya segera ditindaklanjuti.
3. CCTV Buktikan Keluhan Warga
[lihat.co.id] - CCTV bakal disebar di kelurahan dan kecamatan di Jakarta. Kamera tersembunyi ini akan merekam keluhan warga dan bagaimana aparat menanganinya.
"Nanti kalau warga mengadu, misalkan saya dibentak-bentak, surat kami dilempar tidak diurus, di situ kita bisa lihat hari apa, jam berapa, kita bisa lihat di CCTV, ketahuan kan," kata Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat,
Ahok mengatakan, rekaman CCTV ini juga bisa digunakan jika ada sanksi yang dijatuhkan. "Intinya bukan tidak percaya, supaya ada bukti dan tidak ada yang PTUN-kan kalau ada sanksi," kata mantan anggota DPR Komisi II dari Golkar ini.
Ahok mengatakan, pengalaman yang ada menunjukkan gubernur sebelumnya tak bisa mengunjungi seluruh kelurahan dan kecamatan yang ada di Jakarta, sebab itulah pemasangan CCTV itu penting dilakukan.
"Pengalaman Pak Fauzi 5 tahun tidak bisa mengunjungi seluruh kelurahan, sedangkan Pak Gubernur inginnya pelayananan terutama di kelurahan dan kecamatan. Kalau begitu pasang CCTV di seluruh kelurahan dan kecamatan di Jakarta," kata Ahok yang mengenakan kemeja batik biru ini.
"Nanti kalau warga mengadu, misalkan saya dibentak-bentak, surat kami dilempar tidak diurus, di situ kita bisa lihat hari apa, jam berapa, kita bisa lihat di CCTV, ketahuan kan," kata Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat,
Ahok mengatakan, rekaman CCTV ini juga bisa digunakan jika ada sanksi yang dijatuhkan. "Intinya bukan tidak percaya, supaya ada bukti dan tidak ada yang PTUN-kan kalau ada sanksi," kata mantan anggota DPR Komisi II dari Golkar ini.
Ahok mengatakan, pengalaman yang ada menunjukkan gubernur sebelumnya tak bisa mengunjungi seluruh kelurahan dan kecamatan yang ada di Jakarta, sebab itulah pemasangan CCTV itu penting dilakukan.
"Pengalaman Pak Fauzi 5 tahun tidak bisa mengunjungi seluruh kelurahan, sedangkan Pak Gubernur inginnya pelayananan terutama di kelurahan dan kecamatan. Kalau begitu pasang CCTV di seluruh kelurahan dan kecamatan di Jakarta," kata Ahok yang mengenakan kemeja batik biru ini.
4. Tatap Muka
[lihat.co.id] - Selain lewat alat komunikasi, Ahok menerima keluhan warga secara face to face.
Salah satunya, ketika Ahok menerima perwakilan buruh yang curhat mengenai masalah kesejahteraan. Ahok meminta agar inspektoratnya mengusut adanya dugaan mafia upah murah di Jakarta.
Ahok juga pernah menerima curhatan Christine yang memohonkan fasilitas Kartu Jakarta Sehat (KJS) sehingga mendapat keringanan biaya berobat putrinya yang terserang kanker hati.
Sayangnya Ahok tidak bisa membantu Christine lantaran bukan kewenangannya dan Christine bukanlah warga Jakarta. Christine disarankan membawa buah hatinya berobat ke puskesmas.
Salah satunya, ketika Ahok menerima perwakilan buruh yang curhat mengenai masalah kesejahteraan. Ahok meminta agar inspektoratnya mengusut adanya dugaan mafia upah murah di Jakarta.
Ahok juga pernah menerima curhatan Christine yang memohonkan fasilitas Kartu Jakarta Sehat (KJS) sehingga mendapat keringanan biaya berobat putrinya yang terserang kanker hati.
Sayangnya Ahok tidak bisa membantu Christine lantaran bukan kewenangannya dan Christine bukanlah warga Jakarta. Christine disarankan membawa buah hatinya berobat ke puskesmas.
5. Sebar Nomor
[lihat.co.id] - Ahok membagikan amplop kepada sedikitnya 10 perwakilan Veteran usai memimpin peringatan Hari Pahlawan di Lapangan IRTI Monas, Jakarta,
"Bapak-bapak, Ibu-ibu nanti kalau ada apa-apa, SMS saya ya. Nomor saya ada di dalam," kata Ahok yang mengenakan peci dan seragam Korpri itu sambil menyalami para Veteran.
Para Veteran baik lekaki dan perempuan, yang mengenakan baju batik dan topi bertuliskan Angkatan 1945 terlihat sumringah.
Ahok menyatakan para Veteran harus dihormati. "Hari Pahlawan, mereka harus kita hormati. Mereka bisa berjuang itu sampai mati. Kita kan nggak sampai mati. Perjuangan kita kan enteng sekali hari ini seperti jangan korupsi, jangan mempersulit kebijakan publik," ujar Ahok.
Mochtar Suroso, Sekretaris Generasi Pejuang Angkatan 45, bersyukur nasib Veteran diperhatikan. "Ini bukan masalah janji tetapi yang penting realisasinya," kata Mochtar. Pak, apa isi amplopnya? "Wah belum saya buka," jawab Mochtar malu-malu.
"Bapak-bapak, Ibu-ibu nanti kalau ada apa-apa, SMS saya ya. Nomor saya ada di dalam," kata Ahok yang mengenakan peci dan seragam Korpri itu sambil menyalami para Veteran.
Para Veteran baik lekaki dan perempuan, yang mengenakan baju batik dan topi bertuliskan Angkatan 1945 terlihat sumringah.
Ahok menyatakan para Veteran harus dihormati. "Hari Pahlawan, mereka harus kita hormati. Mereka bisa berjuang itu sampai mati. Kita kan nggak sampai mati. Perjuangan kita kan enteng sekali hari ini seperti jangan korupsi, jangan mempersulit kebijakan publik," ujar Ahok.
Mochtar Suroso, Sekretaris Generasi Pejuang Angkatan 45, bersyukur nasib Veteran diperhatikan. "Ini bukan masalah janji tetapi yang penting realisasinya," kata Mochtar. Pak, apa isi amplopnya? "Wah belum saya buka," jawab Mochtar malu-malu.
0 comments