5 Kondisi Medis yang Berujung Amputasi

[lihat.co.id] - Seandainya bisa memilih, rasanya tidak pernah ada pasien yang ingin kehilangan bagian tubuhnya lewat amputasi. Namun dalam beberapa kondisi medis, amputasi sering menjadi satu-satunya pilihan untuk menyelamatkan nyawa seorang pasien.

Umumnya, kematian jaringan atau gangrene menjadi penyebab utama dilakukannya tindakan amputasi atau pemotongan jaringan tubuh. Pada kondisi lain seperti frostbite, kematian jaringan dipicu oleh paparan suhu dingin yang ekstrem sampai ada bagian tubuh yang membeku.

Beberapa kondisi medis yang sering berujung dengan amputasi antara lain sebagai 
berikut:5 Kondidi Medis yang Berujung Amputasi seperti dirangkum:health.detik.

1. Frostbite
[lihat.co.id] - Sering dialami para pendaki gunung di puncak-puncak tertinggi di dunia, terutama saat terjebak badai yang ekstrem. Suhu dingin membuat bagian ekstremitas tubuh atau bagian yang paling jauh dari jantung mengalami frostbite atau membeku kemudian mati karena rusak. Dalam banyak kasus, jaringan yang mati akhirnya harus diamputasi.

2. Gangrene diabetes
[lihat.co.id] - Salah satu komplikasi penyakit gula atau diabetes adalah kerusakan saraf, khususnya di bagian ekstremitas tubuh seperti telapak kaki. Akibatnya kaki menjadi mati rasa, sering tidak menyadari bila terjadi luka. Ditambah lagi, gula darah yang tinggi juga menyebabkan luka menjadi susah sembuh. Tanpa perawatan yang baik, kondisi ini sering berujung pada amputasi.
3. Infeksi luka infus
[lihat.co.id] - Risiko infeksi pada luka bekas infus sebenarnya jarang terjadi, namun perlu juga untuk diwaspadai. Bermula dari pembengkakan di sekitar luka bekas infus, infeksi tersebut bisa menyebabkan kulit membiru dan lama-kelamaan menjadi hitam. Bila tidak tertangani, bisa berkembang menjadi gangrene atau kematian jaringan yang mengharuskan pasien untuk menjalani amputasi.
 
4. Lepra atau kusta
[lihat.co.id] - Sama seperti pada pasien diabetes, kusta atau lepra juga membuat pasien mengalami mati rasa di bagian tertentu yang rentan mengalami luka. Di kaki dan tangan misalnya, sering tidak terasa saat menginjak paku atau tersulut api rokok. Luka yang tidak disadari itu mudah sekali mengalami infeksi, yang lama kelamaan bisa menjadi gangrene dan harus diamputasi. Tidak heran jika pasien kusta identik dengan cacat di kaki dan tangannya.

5. Kanker tulang
[lihat.co.id] - Osteosarkoma atau kanker tulang sering ditemukan pada usia menjelang remaja, terutama antara 15-19 tahun. Remaja laki-laki lebih rentan mengalaminya dibanding perempuan. Tulang yang terkena kanker ini menjadi rapuh dan rentan patah, selain juga memicu nyeri seperti pada rematik. Untuk mencegah kanker tulang menyebar ke mana-mana, saat ini belum ada pilihan selain amputasi.
Load disqus comments

0 comments